Diduga Rugikan Negara Hingga Ratusan Milliar Rupiah, Kasus PTPN IV Dilaporkan Ke KPK Dinilai Tak Bersih, Presiden Didesak Copot Meneg BUMN

Pasalnya kasus yang diduga merugikan keuangan negara hingga ratusan milliard rupiah itu, sejak lama tanpa pengusutan dari pihak penyidik di daerah. “kasus ini sudah lama ngendap tanpa pengusutan. Hal ini kita maklumi karena mungkin ada kedekatan mereka” ujar Togar Sirait didampingi Sunaryo bersama Hatorangan Hutapea, di Hotel Madani Medan.

Daftar Perlengkapan Dan Peralatan Mendaki Gunung

Perlengkapan atau peralatan dalam mendaki gunung merupakan kebutuhan yang vital selama pendakian. Cuaca yang ekstrim dan berubah-ubah, tidak adanya fasilitas apapun di gunung serta fisik yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, membuat kita para pendaki dan pecinta alam membutuhkan peralatan tersebut

PENGETAHUAN YANG HARUS DIKETAHUI TENTANG DAJJAL

Dajjal akan keluar dari arah timur, dari khurasan, dari perkampungan yahudi Ashbahan, kemudian dia mengembara di atas bumi, tidak ada satu negri pun yang ditinggalkannya kecuali Makkah dan Madinah, dia tidak bisa memasukinya karena para Malaikat menjaganya.

PENTINGNYA PENGETAHUAN TENTANG HARI KIAMAT

Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam sering kali membicarakan keadaan Kiamat dan kedahsyatannya, sehingga orang – orang waktu itu bertanya kepada beliau kapan terjadinya Kiamat, dan beliau menjawabnya bahwa itu adalah masalah ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala.

BENCANA ALAM TERDAHSYAT YANG PERNAH TERJADI DI INDONESIA

Bencana alam merupakan suatu kejadian alam semesta atau suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, angin topan, gempa, tanah longsor, kebakaran, tsunami, dan hujan salju.

Sabtu, 28 Mei 2016

MUI Sumbar Tunggu Sidang Isbat Untuk Tetapkan Awal Ramadhan 1437 H

PADANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) akan menunggu hasil sidang isbat pada hari Ahad tanggal 5 Juni 2016 sebelum menetapkan awal Ramadhan 1437 Hijriah (H) atau 2016 Masehi (M).
“Kami ikut sidang isbat dulu. Jadi ditunggu hasil dari penentuan Ramadhan bersama-sama,” kata Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazhar di Padang, pada Jum’at (27/5/2016).
Umat Islam diharapkan menjadikan sidang isbat sebagai salah satu rujukan dalam menentukan waktu puasa. Hal tersebut untuk menjalin kebersamaan sesama umat Islam, apalagi kemungkinan perbedaan awal Ramadhan kali ini tidak terlalu besar.
Ia mengimbau setiap Muslim sama-sama menyatukan hati dan jangan berbicara tentang perbedaan dahulu. “Peluang berbeda itu tidak besar. Semoga awal Ramadhan dan Idul Fitri sama nantinya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas menetapkan 1 Ramadan 1437 H jatuh pada hari Senin, 6 Juni 2016. Kemudian 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016.
“Ketetapan tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal,” ujarnya.
Menurutnya, penetapan dari Muhammadiyah kemungkinan sama dengan yang akan ditetapkan pemerintah nantinya dalam sidang isbat 5 Juni 2016. “Kemungkinan sama, namun untuk 10 Dzulhijah atau Idul Adha ada kemungkinan berbeda karena perhitungan berbeda pula,” katanya. [AH/Ant]

http://manjanik.net/news/nasional/mui-sumbar-tunggu-sidang-isbat-untuk-tetapkan-awal-ramadhan-1437-h/

Selasa, 10 Mei 2016

Cara Menentukan Arah Kiblat dengan Bantuan Matahari

Tahukah anda, jika anda hidup di wilayah Indonesia dan sekitarnya, pergeseran arah kiblat sebesar 1 derajat saja bisa melenceng arah sekitar 100 ml dari titik ka’bah. Semakin jauh kita dari ka’bah lencengan arah ini akan semakin bertambah besar. Jadi sangat dianjurkan setepat mungkin menentukan arah kiblatini, baik bagi masjid dan musholla maupun ketika kita shalat di rumah atau kantor.

Untungnya menentukan arah kiblat itu tidaklah sulit. Kita tidak perlu dengan alat canggih. Dengan berbekal sinar matahari, kita bisa menetukannya dengan sangat teliti.

Istiwa’ a’zham ( Persinggahan Utama ) – Saat matahari di atas ka’bah

Dalam satu tahun masehi, matahari singgah dua kali teapat di atas Ka,bah. Hal ini pengetahuan yang sudah tua umurnya, namun sepertinya masih banyak masyarakat awam yang tidaka mengetahuinya. Dalam bahasa arab ini disebut sebagai peristiwa Istiwa’ A’zham ( Persinggahan Utama ). Atau juga disebut “ Rashdul Qiblah “.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 28 Mei ( 27 di tahun kabisat ) pukul 12 : 18 waktu Mekkah dan 16 juli ( 15 di tahun kabisat ) pukul 12 : 27 waktu Mekkah. Artinya , semua orang yang bisa melihat matahari pada saat itu dan menghadapkan wajahnya kesana telah menghadapkan wajahnya kekiblat.


Untuk wilayah Indonesia, waktu kejadiannya bertepatan pada tgl 28 mei jam 16 : 18 WIB dan 16 Juli jam 16 : 27 WIB. Jadi, yang ingin mengecek arah benar atau tidaknya arah kiblat yang di gunakan selama ini, bisa keluar pada waktu itu dan melihat matahari ( bayangan )




















Sumber :
http://www.al-habib.info/arah-kiblat/cara-menentukan-kiblat-dengan-matahari.htm