Diduga Rugikan Negara Hingga Ratusan Milliar Rupiah, Kasus PTPN IV Dilaporkan Ke KPK Dinilai Tak Bersih, Presiden Didesak Copot Meneg BUMN

Pasalnya kasus yang diduga merugikan keuangan negara hingga ratusan milliard rupiah itu, sejak lama tanpa pengusutan dari pihak penyidik di daerah. “kasus ini sudah lama ngendap tanpa pengusutan. Hal ini kita maklumi karena mungkin ada kedekatan mereka” ujar Togar Sirait didampingi Sunaryo bersama Hatorangan Hutapea, di Hotel Madani Medan.

Daftar Perlengkapan Dan Peralatan Mendaki Gunung

Perlengkapan atau peralatan dalam mendaki gunung merupakan kebutuhan yang vital selama pendakian. Cuaca yang ekstrim dan berubah-ubah, tidak adanya fasilitas apapun di gunung serta fisik yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, membuat kita para pendaki dan pecinta alam membutuhkan peralatan tersebut

PENGETAHUAN YANG HARUS DIKETAHUI TENTANG DAJJAL

Dajjal akan keluar dari arah timur, dari khurasan, dari perkampungan yahudi Ashbahan, kemudian dia mengembara di atas bumi, tidak ada satu negri pun yang ditinggalkannya kecuali Makkah dan Madinah, dia tidak bisa memasukinya karena para Malaikat menjaganya.

PENTINGNYA PENGETAHUAN TENTANG HARI KIAMAT

Nabi Sallallahu ‘Alaihi Wasallam sering kali membicarakan keadaan Kiamat dan kedahsyatannya, sehingga orang – orang waktu itu bertanya kepada beliau kapan terjadinya Kiamat, dan beliau menjawabnya bahwa itu adalah masalah ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala.

BENCANA ALAM TERDAHSYAT YANG PERNAH TERJADI DI INDONESIA

Bencana alam merupakan suatu kejadian alam semesta atau suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, angin topan, gempa, tanah longsor, kebakaran, tsunami, dan hujan salju.

Rabu, 08 Maret 2017

KISAH NYATA, KEAJAIBAN SHOLAT TEPAT DI AWAL WAKTU

http://majalahembun.com
Hidup ini selalu penuh tantangan dan bahagia yang selalu menghampiri kehidupan umat manusia di dunia ini. Namun jika shalat di jaga, di dirikan dengan tepat waktu hasilnya barokah Allah Subhana Wa Ta’ala akan di dapat.

Berikut arrahmah.com mengutipkan sebuah kisah nyata yang penuh ibrah. Kisah yang penuh hikmah ini disampaikan seorang natizen yang tidak disebutkan namanya dari facebook pada rabu ( 1/7/2015 )

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Saya ada cerita tentang sahabat saya yang berbeda profesi, tapi “amalannya” sama dengan saya. Dia selalu menjaga sholat di awal waktu, apa yang terjadi ? Dengan Menjaga sholat wajib di awal waktu ternyata dia mendapat keberkahan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Sahabat saya yang satu ini, profesi awalnya sopir angkot. Setiap hari dia menyopir angkot dengan sistim setoran ke majikan. Setor karena angkotnya kepunyaan orang lain.

Nah suatu hari majikannya bangkrut, karena semakin mahalnya harga bensin. Akhirnya sahabat saya ini, katakanlah namanya Udin, jadi tidak punya mata pencaharian. Karena angkot majikannya sudah di jual.

Karena Udin bukan tipe orang yang putuis asa, akhirnya dia mencari pekerjaan lain. Dipilihnya becak sebagai jalan ikhtiarnya. Sebab hanya berprofesi sebagai tukang becak kehidupannya pun sangat sederhana kalau tidak mau dikatakan kurang.

Dia tinggal bersama tiga putri dan seorang istrinya disebuah rumah kontrakan yang mungkin cuma layak disebut kamar. Tidak ada yang istimewa dari kehidupan sehari – harinya. Pagi – pagi pergi dari rumah mencari penumpang, sore pulang setiap hari seperti itu.

Namun setelah dicermati, ternyata ada satu hal yang membuat Udin berbeda dari abang becak lainnya, bahkan dari kebanyakan kita. Udin selalu menjaga sholat diawal waktu dan selalu dia lakukan di Mesjid.

Pokoknya dia tidak pernah ketinggalan sholat wajib awal waktu bahkan selalu berjamaah di Masjid. Dan ternyata itu sudah berlangsung lebuh dari dua tahun. Ternyata istri dan ketiga putrinya pun begitu, mereka selalu sholat diawal waktu meskipun di rumah.

Singkat cerita, suatu hari ketika saya sedang mangkal di sebuah Hotel berbintang di Bandung. Ada seorang ibu turun dari mobil Merci, tiba – tiba mendekati saya dan meminta untuk di antar ke salah satu tempat perbelanjaan di kawasan alun – alun kota Bandung, kata Udin.

Ketika si Ibu itu bilangminta dianter memakai becak, saya malah balik nanya.”Engga salah ibu naik becak ?” kata Udin.

“Engga Bang, jalan macet, biar mobil disimpan di Hotel aja, sekalian sopir saya istirahat,” jawab si Ibu.

Maka diantar si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan yang dia minta. Saya pun mengayuh becak masih dalam keadaan kaget. Ketika mendekati alun – akun kota Bandung, terdengarlah suara azan Dzuhur dari Masjid Raya Jawa Barat.

“Saya langsung belokkan becak ke pelataran parkir Masjid. Si Ibu pun heran dengan apa yang saya lakukan”kata Udin.

“Bang kok berhenti di sini ?” kata si Ibu.

“Iya Bu, udah adzan, Allah udah memanggil kita buat Sholat.”

“Saya mau sholat dulu, ibu turun di sisni aja, tokonya udah dekat kok di belakang mesjid ini. Biarin... Ibu GA USAH BAYAR..”kata Udin

“Tanggung Bang, lagian saya taku nyasar,”kata Ibu

“Kalo Ibu mau saya anter, saya Sholat dulu ya Bu,” jawab Udin

Setelah selesai sholat, Udin pun kembali menuju ke becaknya. Ternyata si Ibu dan Asistennya masih nuggu di becak. Diantarlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan di belakang Masjid Raya.

“bang tunggu disini ya, ntar antar lagi saya ke Hotel,” kata si Ibu

“Iya Bu, tapi kalo ibu balik lagi ke becak pas Adzan Ashar, Ibu tunggu dulu di sini, saya ajalan akaki ke Mesjid.”

Singkat cerita si Ibu kembali ke becak jam 15.30. kemudian di becak dia nanya, di mana Udin tinggal.

Si Ibu penasaran dengan kebiasaan Udin, demi sholat di awal waktu berani meninggalkan penumpang di becak gak peduli dibayar atau tidak.”Bang, saya pengen tau rumah abang,”kata si ibu.

“Waduh emangnya kenapa Bu ?” tanya Udin kaget.

“Saya pengen kenal sama keluarga abang,”kata si Ibu.

“jangan bu, rumah saya jauh. Lagian di rumah saya engga ada apa – apa.”

Si ibi terus memaksa, akhirnya setelah menunggu si ibu sholat jamak Dzuhur dan Ashar di hotel, merepun pergi menuju rumah Udin.

Tapi kali ini Udin pakai becak, si Ibu mengikuti di belakangnya pake mobil merci terbaru. Setiba di rumah kontrakan Udin, si Ibu kaget, karena rumahnya sangat kecil, tapi kok berani tidak bayar demi sholat.
Mungkin karena penasaran si ibu nanya.”bang koq berani engga dibayar ?”

“Rezeki itu bukan dari pekerjaan kita Bu, rezeki itu dari Allah, saya yakin itu. Makanya kalau Allah manggil kita, harus dateng.....”

“Hayya ‘Alal Falah.....kan jelas Bu. Marilah kita menuju kemenangan, kesejahteraan, kebahagian. Saya ikhtiar udah dengan narik becak, hasilnya gimana Allah, yang penting kitanya takwa ke Allah ya kan Bu ?”kata Udin.

“Saya yakin dengan janjinya Allah di QS. Al-baqarah ayat 3.”kata Udin. Si Ibu pun terdiam sambil meneteskan air mata.
Setelah di kenalkan dan ngorol dengan keluarga Udin, si Ibu pun pamit. Sambil meminta Udin mengantarkannya kembali minggu depan.

Insya Allah saya siap Bu,” kata Udin. Si Ibu pun pamit sambil memberikan ongkos ke istrinya Udin. Setelah si Ibu pergi ongkos becak yang di masukkan kedalam amplop dibuka oleh Udin. Ternyata isinya satu juta rupiah. Udin dan keluarganya pun kaget dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan lewat si Ibu tadi.

Seminggu kemudian Udin mendatangi hotel tempat si Ibu menjanjikan. Setelah bertanya ke satpam, Udin tidak dibolehlkan masuk. Satpam tidak percaya ada tamu hotel bintang lima janjian sama seorang tukang becak. Udin ga maksa. Dia kembali ke becaknya.

Nah, itu pula yang sering kita lakukan. Seringkali kita melihat orang dari penampilannya. Padahal Allah tidak melihat pangkat, jabatan, pekerjaan, harta, warna kulit kita. Allah hanya melihat ketakwaan kita.
Karena penasaran Udn ga masuk – masuk ke Lobby Hotel, akhirnya si Ibu keluar. Dan melihat Udin sedang tertidur di becaknya.

“Bang kebapa ngga masuk ?” Tanya si Ibu sambil membangunkan Udin.
“Ga boleh sama satpam Bu,” jawab Udin.

“Bang, kan kemaren abang yang ngajak saya jalan – jalan pake becak. Sekarang giliran saya yang ngajak abang jalan – jalan pake mobil saya,” kata si Ibu.

“Lah Ibu ini gimana sih, katanya mau saya antar ke toko lagi,”kata Udin

“iya mau dianter, tapi bukan ke toko Bang,”kata si Ibu di awal waktu.

Setelah di ajak naik mobil Mercinya Si Ibu, Udin pun menolaknya karena dia merasa kebingungan.
“Mau di bawa kemana saya Bu?”

“Udah..saya pake becak saya aja. Ngikut di belakang mobil Ibu. Engga pantas saya naik mobil sebagus itu,” kata Udin.
“Lagian becak saya mau di taro dimana ?”

Namun setelah di bujuk oleh sopir dan asisten si Ibu, Udin pun mau ikut naik mobil, becaknya dititip di parkiran belakang hotel.

Berangkatlah mereka dari Hotel, masih dengan rasa penasaran Udin pun bertanya,”mau kemana sih Bu ?”

Di salah satu kantor Bank Syari’ah, mereka pun berhenti.”Bang pinjem KTPnya ya,”kata asisten si Ibu.

Waduh mau apalagi nih ?” pikir Udin

“Buat apa neng ? Koq saya diajakin ke Bank, trus KTP buat apa ?”kata Udin heran

Akhirnya asisten si Ibu menjelaskan. Bahwa ketika minggu lalu mereka diantar Udin belanja, si Ibu mendapatkan sebuah pelajaran. Pelajaran hidup yang sangat mendalam. Dimana seorang Abang becak dengan kehidupan pas – pasan tapi begitu percaya dengan janji Allah.

Sementara si Ibu yang merupakan seorang pengusaha besar dan suaminya pun pengusaha. Selama ini kadang ragu pada janji Allah. Seringkali, akibat kesibukan mengurus usaha, belanja, meeting, dll dia menunda – nunda Sholat.
“Nah, sejak Minggu lalu, setelah pulang dari Bandung. Ibu mulai merubah kebiasaannya. Dia selalu berusaha sholat awal waktu,”kata asisten

Saat pulang ke Jakarta, Suaminya pun heran denga perubahan si Ibu. Padahal dia juga punya kebiasaan yang sama dengan istrinya. Setealah di ceritakan asal mula perubahan itu, Suaminya pun menyadari bahwa selama ini mereka salah. Terlalu mengejar Dunia. Oleh karena itu, Ibu dan suaminya ingin menghadiahi abang Udin untuk berangkat Haji. Mendengar akan DIBERANGKATKAN IBADAH HAJI, Udin pun kaget campu bingung.

Dengan spontan Udin MENOLAK hadian itu.”Engga mau neng, saya engga mau berangkat haji dulu, meskipun itu do’a saya tiap hari,”.....

“Loh koq engga mau Bang ?” kata asisten kaget.

“Apa kata tetangga dan sodara – sodara saya nanti neng, saat saya pulang berhaji, koq ke haji bisa tapi masih ngebecak ?.....

“Memang berangkat haji adalah cita – cita saya. Tapi nanti setelah saya mendapatkan pekerjaan selain narik becak neng,”....

Akhirnya asisten berdiskusi dengan si Ibu. Sambil menunggu mereka diskusi, Udin pun tidak henti – hentinya bertanya pada Allah.

“Ya Allah, pertanda apakah ini ?”kata Udin.

Tidak lama si Ibu menghampiri Udin dan bertanya,”Bang kan abang bisa bawa mobil, bagaimana kalau menjadi supir di perusahaan saya di jakarta ?”

“Waduh.....Jakarta ya Bu ? Ntar..keluarga saya gimana disini. Anak – anak masih butuh bimbingan saya, apalagi semuanya perempuan. Kanyaknya engga deh Bu. Biar saya pulang aja deh, Insya Allah kalau Allah ridho, lain kali pasti saya diundang untuk berhaji.”

Akhirnya si Ibu membujuk Udin untuk mendaftar haji dulu. Brangkat mau kapan terserah, yang penting dia menjalankan amanat suaminya. Kemudian si Ibu menelpon suaminya, menjelaskan kondisi yang ada mengenai Udin. Setelah selesai mendaftarkan haji di bank, kemudian mereka pergi  menuju sebuah dealer mobil.

“Nih bang, barusan saya membeli tanda jadi pembelian mobil angkutan umum, pelunasannya nanti kalau trayek sudah diurus.”

“Mobil angkutan umum ini buat bang Udin, hadiah dari suami saya.” Kata si Ibu.

“Jadi sambil menunggu keberangkatan abang haji tahun depan, abang bisa nabung dengan usaha dari mobil angkutaa milik sendiri.”

Sambil meneteskan air mata tidak henti – hentinya Udin mengucapkan syukur kepada Allah.

“Ini bukan dari saya dan suami saya, ini dari Allah melalui perantara saya.”kata si Ibu.

Hadiah karena Abang selalu menjaga sholat diawal waktu. Dan itu menjadi pelajaran berharga bagi saya dan suami saya”...

“Mudah – mudahan kita semua bisa istiqomah, menjaga sholat awal waktu yang Bang,”kata si Ibu

Akhirnya mereka pun kembali ke Hotel, namun sebelumnya, mereka mampir ke Mesjid untuk sholat Dzuhur berjamaah. Setelah sholat kemudian makan siang, merekapun berpisah, Udin pulang dengan becaknya. Si ibu langsung ke Jakarta. Setelah itu, kehidupan Udin semakin membaik. Dia sudah memiliki rumah sendiri. Walaupun nyicil, yang tadinya dia seorang supir angkot dan abang becak, sekarang dia menjadi pemilik angkot dan sudah berhaji.

Alhamdulillah sampai saat ini, Udin masih terus menjaga sholat awal waktumalah semakin yakin dengan janji Allah. Cerita ini merupak KISAH NYATA meskipun ada beberapa penambahan dan pengurangan dalam penuturannya.

Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, dan menjadikan kita semakin yakin dengan janji Allah

Sahabat....poin dari cerita ini adalah ketika Allah berkehendak, semuanya akan menjadi nyata. Mari kita jaga sholat di awal waktu utnuk mendapatkan keberkahan dari-Nya.

“Jangan tinggalkan pula sholat Dhuha dan Tahajjudnya yach...semangat...

Demikian kisah ini yang dibagikan natizen ini....Allahu Akbar.....



Artikel : arrahmah.com