Sesungguhnya gaya hidup sehat telah dipraktikan
Rasulullah SAW 1.500 tahun silam. Tak heran, Rasulullah SAW diketahui memiliki
fisik yang bugar.
Dalam riwayat diketahui, Beliau SAW mengkonsumsi
makanan yang sehat. Lantas, apa saja makanan sehat yang digemari Rasulullah
ini?
Rasulullah menyukai Tsarid. Apa itu?
Dalam
riwayat disebutkan bahwa Aisyah, isti Rasulullah SAW, berkata, “Jika kamu
memasak sayur, perbanyaklah di dalamnya labu air, karena labu air dapat
menguatkan hati orang yang susah.”
Menurut Dr Zaidul Akbar, itulah yang tsarid. Tsarid
persisi seperti yang digambarkan Aisyah itu merupakan campuran roti gandum dan
sayuran dengan kuah daging di atasnya.
Rasulullah menyukai Tsarid. Beliau SAW menyukai labu
air, dan Beliau SAW berkata bahwa labu air itu adalah pohon saudaranya, yakni
Nabi Yunus.
Dirangkum dari berbagai sumber, tsarid adalah
makanan yang terbuat dari roti yang diremukkan, kemudian dibasahi/dicampur
dengan kuah daging.
Lafaz “tsarid” berasal dari kata “tsaroda” yang
bermakna “meremukkan”.
Tsarid sendiri merupakan makanan yang paling
istimewa bagi orang Arab, karena komposisi utamanya terdiri dari roti dan
daging. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah mengatakan, roti adalah makanan pokok terbaik,
sementara daging adalah lauk terbaik. Jika dua jenis makanan ini bertemu, maka
tidak ada makanan lain yang bisa menandinginya.
Hasyim, kakek buyut Nabi Muhammad SAW adalah Arab
Quraisy, yang dikenal pertama kali membuat tsarid untuk orang-orang Makkah.
Kala itu mereka kelaparan di masa paceklik. Hal ini sebagaimana pernah
disinggung dalam catatan yang berjudul “I’tifad, Tradisi “Harakiri” Arab
Jahiliyyah.”
Catata itu juga mengungkap peristiwa di mana
Rasulullah SAW dilayani budaknya, dengan disajikan makanan berupa tsarid yang
mengandung labu yang diletakkan di sebuah piring besar (qosh’ah).
Termasuk juga, peristiwa kala Aisyah menjamu
kerabatnya yang berta’ziyah. Di ceritakan dalam riwayat itu, Aisyah menjamu
dengan membuatkan tsarid, yang dituangi semacam kuah berwarna putih yang dibuat
dari tepung yang kadang dicampuri susu dan madu. Kuah putih semacam ini
dinamakan “talbinah” (التلبينة). [CP][islampos.com]
0 comments:
Posting Komentar